Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) menggelar Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat 2022 dengan mengusung tema “Penguatan Ekonomi, Sosial, dan Spiritual Masyarakat di Era Pandemi Melalui Pemberdayaan Berkelanjutan”.
Seminar ini dilaksanakan pada Selasa (08/03) secara daring dan dihadiri oleh Staf Ahli Direktorat Sumberdaya Ditjen Dikti Ristek Kemendikbudristek, Prof. Dr. med. vet. drh. Raden Wisnu Nurcahyo; serta Wakil Ketua 2 Bidang Pendayagunaan Baznas Bazis DKI Jakarta, Ir. H. Saat Suharto Amjad yang menjadi pemateri dalam Seminar Nasional.
Acara diawali dengan pembacaan doa oleh Muhammad Yudi Ali Akbar., S.Sos.I., M.Si, kemudian dilanjut dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara khidmat.
Dr. rer. nat. Yunus Effendi, S.Pd., M.Si., M.Sc., selaku Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAI menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan lanjutan yang rutin dilaksanakan atas inisiasi dari LPPM UAI.
“Di tahun ini kami berusaha untuk naik tingkat dengan melakukan diseminasi dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk Seminar Nasional” ujarnya.
Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., melanjutkan kegiatan Seminar Nasional ini dengan menyampaikan harapannya kepada tenaga pendidik dosen agar dapat ikut serta dalam penguatan ekonomi nasional, dan tidak terlepas dari kondisi sosial dan spiritual masyarakat.
“Melihat dari situasi pandemi yang terjadi, kepedulian kepada masyarakat harus semakin tinggi. Harapan kami, dimana ada kampus, disitu kesehatan, ekonomi, sosial dan spiritual nya masyarakat sekitar kampus dapat lebih baik”
Di akhir sambutannya, Prof. Asep membuka acara secara resmi dan dilanjut dengan sesi foto bersama.
Dr. Bambang Eko Samiono ST. MM, selaku Direktur Kemitraan UAI, kali ini berkesempatan untuk memoderatori jalannya Seminar Nasional 2022.
Sebagai narasumber yang pertama memaparkan materi, Ir. H. Saat menuturkan bahwa akan ada fase-fase sosial ekonomi yang pasti akan berubah.
“Perlu suatu langkah-langkah yang secara serius dilakukan agar perubahan-perubahan itu tidak menghambat. Maka dari itulah Baznas DKI fokus kepada pemberdayaan masyarakat urban” tuturnya.
Berbagai program yang telah dilakukan oleh Baznas DKI disebutkan oleh Ir. H. Saat, salah satunya seperti Bagii Piring, Z-Mart, Bedah Warung, dan program inspiratif lainnya yang diharapkan dapat memotivasi serta berkolaborasi bersama dengan tenaga pendidik dosen.
Sementara itu, Prof. Wisnu dalam pemaparannya menjabarkan beberapa program trobosan yang telah dilakukan oleh kementerian untuk mempercepat dan mendorong pada bidang pendidikan, yakni Program Kampus Merdeka, Merdeka Belajar.
“Penting bagaimana dosen memfasilitasi kegiatan di era kampus merdeka dengan berbagai macam program untuk mendukung Kampus Merdeka” ujar Prof. Wisnu.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi juga telah meluncurkan platform Kedaireka (kedaireka.id) yang bertujuan untuk mempertemukan kebutuhan (business case) dari pihak Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dengan solusik produk, program, ataupun jasa dari pihak kampus.
“Melalui platform Kedaireka, akan mendorong akselerasi riset dan inovasi teknologi, karena kampus akan langsung dipertemukan dengan kebutuhan riil dari pihak industri” imbuhnya.
Acara ini diakhiri dengan ringkasan Dr. Bambang selaku moderator yang menyimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat memang harus dilakukan dengan mengedepankan kreativitas dan inovasi. Tidak hanya itu, tetapi juga kolaborasi dengan hasil-hasil penelitian sesuai dengan isu strategis, sehingga menghasilkan dampak komersialisasi industri dan tentunya berdaya bagi masyarakat.