JAKARTA | duta.co – Kembali ke covid-19. Ternyata berita kanal YouTube Sekretariat Negara beberapa waktu lalu, yang mengunggah video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menuturkan penanganan Covid-19 di Indonesia, menjadi heboh.

Dalam postingan berjudul ‘Keseimbangan dan Optimisme, Strategi Penanganan Covid-19’ itu Presiden Jokowi menyebut Indonesia ‘tidak buruk’, ‘tidak jelek-jelek amat’, bahkan ‘cukup baik’.

Namun, media asing yang sudah lama memantau gerak-gerik Presiden Jokowi menyebut video ini hanyalah pembelaan atas buruknya penanganan Covid-19 di Indonesia.

Salah satu media yang menuduh Presiden Jokowi gagal menangani pandemi Covid-19 di Indonesia adalah Reuters sebagaimana dikabarkan PortalSurabaya.com dalam artikel “Media Inggris Sebut Jokowi ‘Membela Diri’ Atas Buruknya Penanganan Virus Covid-19 di Indonesia” dikutip pikiran-rakyat.com.

Begitu yang disampaikan oleh pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang disampaikan pada Sabtu malam (3/10) itu.

Menurut Ujang, pembelaan diri tersebut merupakan haknya Jokowi. Namun, rakyat dinilai sudah cerdas menilai siapa yang bisa bekerja dan siapa yang tidak.

“Bisa saja Jokowi sedang membela diri, Itu haknya. Namun rakyat sudah sudah cerdas, maka pemimpin yang bisa kerja dan mana yang tidak,” ujar Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/10).

Selain itu kata Ujang, rakyat Indonesia juga sudah mampu melihat apakah Presiden Jokowi mampu dan sukses mengatasi kasus pandemi Covid-19 di Indonesia seperti yang diklaim Jokowi atau tidak.

“Mana yang dianggap sukses dan mana yang dianggap gagal. Biarkan Presiden membela diri. Dan biarkan rakyat yang menilai,” pungkas Ujang. (rmol.id)

Sumber
duta.co