Jakarta, IDN Times – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai serangan Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa menjadi bumerang. Serangan itu bisa merugikan PSI pada Pemilu 2024.

“Pernyataan Giring itu setidaknya akan merugikan Giring dan PSI sendiri. Masyarakat malah tak akan simpati pada PSI, karena terlalu tendensius,” ujar , saat dihubungi, Kamis (23/9/2021).

Sebelumnya, Giring menyebut Anies sebagai pembohong. Mantan vokalis band Nidji itu pun meminta masyarakat tidak memilih Anies jika maju di Pilpres 2024.

“Pernyataan Giring itu setidaknya akan merugikan Giring dan PSI sendiri. Masyarakat malah tak akan simpati pada PSI, karena terlalu tendensius,” ujar , saat dihubungi, Kamis (23/9/2021).

Sebelumnya, Giring menyebut Anies sebagai pembohong. Mantan vokalis band Nidji itu pun meminta masyarakat tidak memilih Anies jika maju di Pilpres 2024.

1. Selalu serang Anies bisa munculkan pandangan negatif terhadap PSI

Serangan Giring ke Anies Dinilai Akan Rugikan PSI di Pemilu 2024Peninjauan Kesiapan Penerapan Prosedur Standar New Normal di Sarana Publik, Jakarta, 26 Mei 2020 (Youtube/Sekretariat Presiden)
Ujang memperkirakan Giring dan PSI menganggap Anies adalah musuh. Dia menilai PSI akan selalu menyerang Anies agar memiliki panggung politik, sehingga mendapat pemberitaan di media massa.

Namun, sambungnya, cara PSI menyerang Anies dinilai tidak elegan. Ujang menyarankan Giring dan PSI untuk mengkritik secara objektif dan konstruktif.

“Namun jika menyerang secara terangan-terangan terhadap personal Anies, itu akan membuat PSI akan dipandang negatif di mata publik. Kenapa juga Anies terus yang diserang, dan kenapa Jokowi belum pernah diserang. Ini juga menjadi pertanyaan publik,” ucapnya.

2. PSI dinilai suka mengklaim paling benar

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai PSI selalu merasa dirinya paling benar. Dia menambahkan PSI akan menyerang seseorang yang dianggapnya gagal.

“Tabiat PSI memang suka mengkavling. Kerap mengklaim paling benar dan paling berhak atas negara ini yang lain minggir,” ujar Adi saat dihubungi.

3. Grace Natalie bela Giring

Serangan Giring ke Anies Dinilai Akan Rugikan PSI di Pemilu 2024IDN Times/Fadli Syahputra
Sebelumnya, pernyataan Giring Ganesha yang menyebut Anies Baswedan pembohong memicu pro dan kontra. Banyak yang mengkritik tapi ada juga yang membela. Salah satu yang angkat suara membela Giring adalah Ketua Umum PSI nonaktif Grace Natalie.

“Mengungkapkan fakta-fakta kepada publik terkait kebohongan pemimpin terhadap rakyatnya bukanlah disebut kebencian,” ujar Grace Natalie saat dihubungi IDN Times, Rabu (22/9/2021).

“Justru itu edukasi kepada masyarakat agar benar-benar selektif memilih pemimpin,” imbuhnya.

Terkait tudingan PSI dan Giring sedang mencari panggung politik, Grace menegaskan partainya konsisten sejak mendapat amanah menjadi bagian dari DPRD DKI Jakarta. Amanah itu, kata Grace, akan kritis ke Anies bila ada kebijakan yang tidak tepat.

“Boleh dicek sejak PSI mendapat amanah satu fraksi di DPRD DKI, kami konsisten kok. Kalau ada kebijakan Pak Gubernur (Anies Baswedan) yang tidak tepat, kami kritisi. Jadi bukan sekarang saja. Termasuk Formula E, PSI konsisten menolak sejak tahun 2019,” kata dia.

4. Giring diminta tak beropini yang bisa menimbulkan perpecahan

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengingatkan Giring agar tak menyampaikan pendapat yang menimbulkan narasi kebencian. Ia meminta agar semua politikus belajar dari pengalama Pemilu 2014 dan 2019.

“Dalam membangun kontestasi politik seyogyanya parpol (partai politik) menggunakan narasi yang tidak menimbulkan ruang kebencian atau menabuh genderang keterbelahan (atau) segregasi masyarakat. Saya kira kita perlu belajar apa yang kita lihat sebelum, selama proses dan sesudah Pilpres 2014 dan 2019,” ujar Arsul Sani saat dihubungi, Rabu (22/9/2021).

Dia menambahkan, narasi Giring ke Anies tak seperti nama PSI, yakni solidaritas. Arsul mengatakan, ucapan Giring ke Anies ini memungkinkan rakyat terpecah belah lagi.

“Narasi yang disampaikan oleh Giring kontradiksi dengan nama partainya, Partai Solidaritas Indonesia. Apa yang disampaikannya tidak membangun solidaritas, tapi justru ingin membuka kembali ruang kebencian dan keterbelahan,” ucapnya.

Ia mengingatkan kritik bukan seperti membenci. Seorang politikus di sebuah parpol, kata dia, harus menjaga etikanya saat berbicara atau menyampaikan pendapat.

“Karenanya diksi seperti pembohong bisa diganti dengan orang yang tidak menepati janjinya,” kata Arsul.

Sumber

IDN Times