Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan kepada publik bahwa kini pemerintah tengah menyusun kebijakan mencegah gelombang ketiga pandemi.
Peran komunikasi yang dibangun oleh pemerintah berdasar dari persiapan pencegahan sebelum adanya kedatangan gelombang ketiga pandemi, senada dengan itu pemerintah juga turut giat mensosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan dan mendorong kesadaran dari publisitas di media sosial hingga dorongan komunikasi melalui media massa.
“Komunikasi publik sejak dini yang dibangun oleh pemerintah merupakan langkah mitigasi tepat, sehingga public awareness bisa terbangun dalam mencegah gelombang ketiga pandemi.” Kata Juan Turpyn, Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang juga memperhatikan Isu Komunikasi Kesehatan, Rabu (27/10).
Pada dasarnya pemerintah khawatir akan terjadi gelombang ketiga Covid-19 akibat pergerakan saat libur Natal dan Tahun Baru, maka dari itu salah satu langkah yang diambil adalah mengkomunikasikan ke masyarakat mengenai ditiadakannya libur akhir tahun tersebut.
Upaya pemerintah untuk mencegah meningkatnya kasus Covid-19 pada akhir tahun adalah dengan memangkas cuti bersama pada 24 Desember 2021. Keputusan itu tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 712 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021, Nomor 3 Tahun 2021 tentang Hari libur Nasional dan Cuti Bersama 2021.
Lebih lanjut Juan menjelaskan bahwa strategi yang dilakukan pemerintah dalam mencegah gelombang ketiga pandemi diiringi dengan narasi yang mudah dipahami serta sosialisasi persuasif kepada seluruh elemen masyarakat. Tujuannya adalah agar masyarakat lebih memahami keadaan untuk mengikuti arahan pemerintah dengan baik.
Pola komunikasi yang disampaikan kepada masyarakat oleh pemerintah mampu merespons persoalan yang tengah berlangsung. Dan penggunaan media massa ditambah peran key opinion leader dari pemerintah semakin memperkuat konsolidasi penyebaran informasi mengenai pencegahan gelombang pandemi di masa yang akan datang.
“Kemampuan kuat pemerintah dalam menggunakan infrastruktur komunikasi ini sangat membantu pemetaan informasi apapun termasuk langkah mitigasi Indonesia dalam menghadapi gelombang Covid-19.” Jelasnya.