WE Online, Jakarta –
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai bahwa Jokowi seperti sedang menggunakan kekuatan Luhut untuk menghindari manuver Megawati. Sebab, hanya Luhut yang dianggap bisa menghalau manuver dari Megawati.
“Bisa saja Luhut yang dipercaya, untuk menghindari Megawati,” kata Ujang dikutip dari RMOL.
Meski begitu, sangat disayangkan apabila Jokowi terlalu mengandalkan Luhut dalam setiap kebijakan pemerintah yang dianggap paling penting dan skala besar.
Bahkan, netizen Indonesia sampai membuat akronim sindiran dengan sebutan 4L, Luhut Lagi, Luhut Lagi.
Padahal semestinya, menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini, Jokowi tidak membebankan tugas kerja kepada satu orang menteri di Kabinet Indonesia Maju. Apalagi, Luhut kini masih menjadi Koordinator PPKM Level 4.
“Mungkin di mata Jokowi, Luhut menjadi andalan. Namun mestinya Jokowi tak membebankan sesuatu tugas terlalu banyak pada seseorang, nanti kerjanya tidak karuan,” demikian Ujang Komarudin.
Untuk diketahui, Luhut baru saja ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengarah Danau Prioritas Nasional. Jabatan itu adalah satu dari sekian jabatan yang diberikan Jokowi di beberapa proyek strategis nasional.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sempat menyindir Jokowi dengan sebuah pertanyaan tentang siapa yang seharusnya menjadi pemegang komando tertinggi pandemi Covid-19.
Menurutnya, kepala negara yang seharusnya turun langsung memegang kendali komando.
“Saya bilang sama Bapak Presiden, Bapaklah yang namanya kepala negara Presiden RI yang harus langsung. Karena ini persoalannya adalah ekstraordinary,” kisah Megawati dalam acara pelatihan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami yang digelar DPP PDIP secara virtual, Rabu (4/8).
Sumber