Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendag), Muhammad Lutfi baru saja melakukan kerjasama dengan Uni Emirat Arab (UEA) dalam rangka penekanan sektor ekonomi serta sektor otomotif di negara yang berlokasi di timur tengah itu. Pelaksanaan kerjasama tentu pada dasarnya sebagai wujud kolaborasi bilateral sehingga memungkinkan adanya perjanjian ataupun periode dagang yang meningkat.
Penandatangan sekaligus kolaborasi berkepanjangan ini merupakan keberlanjutan perjanjian yang sudah dilakukan sebelumnya. Setelah melewati berbagai proses komunikasi yang panjang, pada akhirnya terciptalah agreements yang baik antara kedua belah pihak.
Komunikasi interaktif yang dibangun juga berawal dari perbincangan antar individu yang pada akhirnya menghasilkan sebuah pesan dan tujuan yang sama dari kedua belah pihak. Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Juan Turpyn senada dengan pembahasan dimana komunikasi interaktif dibangun berdasarkan adanya dua individu.
Perdagangan ini memperluas relasi dan juga peran komunikasi sehingga dapat mencapai apa yang diharapkan oleh publik secara luas. Mendag Muhammad Lutfi kerap menyampaikan bahwa Kerja sama bilateral kedua negara ini diharapkan juga mampu menjangkau pasar otomotif di Benua Afrika.
Selain sektor otomotif, Lutfi menyebut beberapa produk yang nantinya dapat diserap pasar UEA antara lain, emas, stainless steel, dan alumina. Nantinya dibutuhkan juga suatu langkah interaktif yang dibangun oleh seluruh pihak yang berkaitan agar goals yang dicanangkan tercapai.
Terakhir, penetapan pesan terutama pada bidang otomotif bisa dibangun secara terstruktur sehingga komunikasi yang tepat bisa disesuaikan dengan sebaik mungkin. Hal ini yang juga mendasari berbagai pilihan pesan maupun media yang digunakan.
Wujud kemasan persuasif dari spokeperson juga diharapkan dapat menjawab segala permasalahan yang ada, sehingga pada akhirnya Mendag beserta seluruh linimasa bisa menyampaikan apa yang dibutuhkan.