Kondisi di tanah Al-Quds setiap hari kian berubah, dan kini babak baru telah ditetapkan dan masih saja ada perlakukan mengenai cerita yang sama. Beberapa waktu lalu masalah Israel-Palestina kembali memanas, dan hal ini diawali dengan penyerangan Masjid Al Aqsa oleh petugas Israel pada Senin, 10 Mei 2021 lalu. Kini situasi semakin parah dengan banyaknya anak-anak tak berdosa yang tewas, sekolah dan rumah sakit hancur. Tentu setelah adanya peristiwa ini, perhatian dunia tertuju pada Palestina.
Universitas Al Azhar Indonesia dan President University juga terus mengikuti serta mengamati situasi perkembangan di Palestina. Kini kedua universitas tersebut juga mengadakan webinar yang mengangkat topik mengenai “What Palestine Expects from the World and What Indonesia Has Been Sharing With” dan dihadiri langsung oleh HE Mr Zuhair Alshun selaku Duta Besar Palestina untuk Republik Indonesia. Diskusi ini juga turut diisi materi oleh Bagus Hendraning Kobarsyih, M.Si selaku Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Khadijah Peggy Melati Sukma, M.H selaku Tokoh Masyarakat, Penulis, Aktivis Dakwah & Kemanusiaan.
Webinar ini dibuka dengan sambutan oleh Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc. selaku Rektor Universitas Al Azhar Indonesia. Dan kemudian materi berlanjut dengan pemaparan dari Bagus Hendraning Kobarsyih, M.Si selaku Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengenai langkah diplomasi yang diambil oleh Pemerintah Indonesia. Kemudian materi berlanjut dengan penyampaian oleh HE Mr Zuhair Alshun selaku Duta Besar Palestina untuk Republik Indonesia mengenai kondisi dan perkembangan situasi yang ada di Palestina kini. Dan materi terakhir disampaikan oleh Khadijah Peggy Melati Sukma, M.H selaku Tokoh Masyarakat, Penulis, Aktivis Dakwah & Kemanusiaan.
Banyak informasi dan pengetahuan baru yang dapat diketahui dari webinar edukatif ini, semoga kedepannya kegiatan ini dapat senantiasa memberikan pemahaman kepada seluruh khalayak. Dan semoga situasi yang terjadi di Palestina bisa segera membaik dan terhindar dari peristiwa yang dapat merugikan publik tanah Al-Quds kedepannya.