Setelah pada 27 Oktober 2020 lalu Powered Air Purifying Respirator (PAPR) diluncurkan dan diresmikan oleh Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D. Kini alat bantu buatan Dosen UAI Ir. Ahmad Juang Pratama, M.Sc. mulai digunakan di berbagai rumah sakit dan tim-tim kesehatan yang ada di Indonesia. Tenaga kesehatan di lapangan dalam kesehariannya menggunakan baju hazmat untuk bertugas, yang dirasakan oleh para nakes saat menggunakan baju hazmat itu terasa sangat sesak dan sulit untuk bernafas. Tetapi setelah menggunakan PAPR temuan dari Dosen UAI kini Nakes merasa lebih ringan dan lebih mudah bernafas dalam melaksanakan tugasnya. Salah satu dokter dan juga tim kesehatan dari satgas COVID-19 menyampaikan pengalamannya saat menggunakan PAPR ini yakni “saat saya mengunjungi 4 lantai di rumah sakit dengan jumlah pasien yang banyak, kini saya bersama teman-teman di rumah sakit merasa lebih ringan, tidak sesak nafas, dan tidak sakit kepala akibat dari karet masker N95”.

Dengan kehadiran alat Powered Air Purifying Respirator (PAPR) tentu sangat membantu tenaga kesehatan dalam bekerja melawan virus ini, dari fakta yang ada di lapangan dapat dilihat bahwa pakaian hazmat pun jadi lebih nyaman dengan kehadiran alat PAPR karya dosen UAI. Semoga kedepannya PAPR dapat digunakan secara luas oleh tenaga kesehatan di Indonesia dan Dunia, serta muncul berbagai gagasan dan inovasi terbaik bagi kemajuan bangsa.