GenPI.co – Dua pekan lalu, Nadiem Makarim terlihat lengket dengan Megawati Soekarnooputri. Tapi sekarang, dia justru diserang PDIP. Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, PDIP tengah memainkan strategi tarik ulur dengan Nadiem. 

“Itu biasa dilakukan di dunia politisi Indonesia. Pertemuan dengan Megawati itu kan dalam rangka reshuffle, setelah dilantik, mulailah kritik dimulai,” terang Ujang. Bagi Ujang, tidak ada makan siang gratis dalam politik. Dibutuhkan lobi-lobi dan cost. Semua \ ada harganya Ucapan Ujang terbukti. Ketua DPR Puan Maharani tak sungkan kasih wejangan keras ke Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. Semua diutarakannya di momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), kemarin. Padahal, dua pekan lalu, Nadiem lengket dengan Megawati. Tapi Puan sepertinya tak mau memanja Menteri Nadiem.

Kritik Puan ke Nadiem disampaikan melalui keterangan pers yang disebar ke media, kemarin. Ketua DPP PDIP ini menyoroti angka anak putus sekolah yang tinggi selama pandemi covid-19. Dia meminta Nadiem mencari tahu, apa sebabnya angka anak putus sekolah tinggi selama pandemi. “Apakah karena terkendala pembelajaran jarak jauh (PJJ), atau anak berhenti sekolah karena persoalan ekonomi keluarga akibat pandemi?” tanya Puan. Jika masalahnya ada di infrastruktur PJJ, seperti akses internet dan perangkat pendukung lainnya, dia minta agar Nadiem segera membenahi itu.

Menurutnya, itu adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi pemerintah. Selain infrastruktur, Puan juga mengingatkan efektivitas PJJ, kualitas tenaga pendidik, peserta didik, dan materi pembelajarannya.

“Bila tidak ada tindakan, maka kesenjangan pendidikan bisa semakin lebar,” kritiknya. (*)

Sumber

Genpi