Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D menghadiri diskusi atau focus group discussion bersama Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Universitas Islam Malang (UNISMA), dan Universitas Telkom pada Rabu, (22/12) lalu.
Acara focus group discussion ini juga dihadiri oleh Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., Rektor UNISMA, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si., dan Rektor Universitas Telkom, Prof. Dr. Adiwijaya serta dimoderatori oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Zirmansyah.
“Acara diskusi ini sangat membangun kekayaan intelektual bangsa baik dari segi pemahaman MBKM itu sendiri. Semoga dapat mengedukasi masyarakat secara luas kedepannya.” Ujar Prof Nizam dari Dikti.
Senada dengan itu, Prof Asep yang juga Rektor UAI sepakat bahwa konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sangat membantu mahasiswa mengenai intelektual akademis maupun non-akademis. Mahasiswa menjadi memiliki paradigma terbuka terhadap lingkungan sekitar maupun publik secara luas.
“MBKM sangat erat terhadap program-program pengembangan mahasiswa, peningkatan tridharma perguruan tinggi menjadi point concern pertama UAI agar seluruh individu yang belajar dapat menerapkan sesuai dengan nilai yang ada.” Kata Prof Asep.
Webinar yang mengangkat tema mengenai “Dampak MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) terhadap peningkatan mutu tridharma perguruan tinggi” ini memiliki keterkaitan yang relevan dengan mahasiswa, karena tridharma merupakan asas-asas penting yang harus dimiliki oleh setiap pribadi.
Mengingat saat ini pandemi COVID-19 masih berlangsung, keterbatasan pencarian informasi mengenai bidang yang disukai sangat kesulitan bagi mahasiswa. Oleh karena itu, Prof Maskuri dan Prof Adiwijaya turut menjelaskan dampak positif MBKM yang membantu masyarakat terutama mahasiswa belajar ataupun mengeksplor lebih lanjut bidang yang mereka sukai.
“Saya sepakat dengan Prof Maskuri dan Prof Adiwijaya, bahwa peminatan yang disukai oleh mahasiswa harus kita dukung dan kembangkan dalam program MBKM ini. Tentu tujuannya adalah untuk menciptakan generasi emas di tahun 2045 mendatang.” Tutup Prof Asep dalam closing statement-nya.