TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdullah Salem Obaid Al Dhaheri mengajak semakin mempererat kerjasama bilateral antara UEA dengan Indonesia yang telah terjalin selama ini.

Berbicara sebagai pembicara kunci (keynote speaker) di acara webinar bertema “Pemberdayaan Perempuan di UEA dan Indonesia” yang diselenggarakan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Senin (21/6/2021), dia mengatakan, hubungan bilateral kedua negara yang erat selama ini telah membuahkan hasil positif yang menguntungkan kedua negara.

Terutama dalam upaya mewujudkan pengembangan di berbagai bidang, antara lain, pembangunan di sektor infrastruktur, investasi dan lain–lain.

Berdasar catatan Tribunnews, UEA saat ini berpartisipasi di banyak sektor pembangunan di Indonesia, termasuk dalam rencana pengembangan ibukota negara di Kalimantan Timur.

Investor UEA juga banyak menanamkan modalnya di berbagai sektor.

Mengutip Kompas.com, Maret 2021 lalu UEA mengumumkan penanaman investasi senilai 10 miliar dollar AS di Indonesia, atau setara dengan Rp 143,9 triliun (kurs Rp 14.390).

Dana investasi sebesar itu bakal ditempatkan pada lembaga pengelola dana abadi Indonesia bernama Lembaga Pengelola Investasi/LPI (Indonesia Investment Authority/INA). Komitmen investasi sebesar itu menjadikan UEA sebagai investor utama terbesar.

Abdulla Salem Obaid AlDhaheri menceritakan latar belakang komitmen investasi senilai 10 miliar dollar AS ini. Abdulla menuturkan, suntikan dana tersebut merupakan arahan langsung dari Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed Al Nahyan setelah kedua negara melakukan kunjungan kenegaraan.

Mohamed bin Zayed sempat mengunjungi Indonesia pada tahun 2019 silam. Kemudian Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan balasan pada Januari 2020.

Webinar “Pemberdayaan Perempuan di UEA dan Indonesia” yang diselenggarakan UAI secara virtual mengusung konsep talkshow edukasi melalui aplikasi zoom meeting dan live di kanal YouTube UAi.

Tema ini diangkat dengan dilatarbelakangi perkembangan teknologi informasi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para perempuan untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, teknologi, dan sektor lainnya.

Perempuan dituntut untuk dapat berkreasi dan berinovasi mengembangkan talenta dan kemampuanya dalam menjalankan berbagai usaha dengan memanfaatkan berbagai fasilitas dari kemajuan teknologi.

Membangun pemahaman mengenai pentingnya peran perempuan dalam membangun negara, meningkatkan kompetensi, dan menumbuhkan kesadaran lebih banyak pihak terhadap kerja nyata dan prestasi para perempuan untuk bergerak memajukan pada segala sektor.

Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., berharap UAI dapat semakin berkontribusi untuk bangsa dan negara Indonesia khususnya untuk peningkatan peran perempuan Indonesia baik lokal maupun global.

Asep juga menyampaikan bahwa perempuan Indonesia harus terus dapat berinovasi di tengah-tengah pandemi seraya meyakini bahwa semua perempuan dapat terus berkreativitas dan dapat menjadi solusi dalam menghadapi situasi pandemi saat ini.

Webinar yang dimoderatori oleh Ir. Ade Suryanti, M.M., IPU (Wakil Rektor II UAI Bidang Sumber Daya dan Kerjasama) menghadirkan tiga narsumber perempuan yaitu, H.E. Shamsa Saleh, (Secretary- General of the UAE Balance Council). Amalia Adininggar Widyasanti, Ph.D (Deputy Minister for Ekonomic Affairs, Ministry of National Development Planning/BAPPENAS). Dr. (HC). Dra. Nurhayati Subakat, Apt. (PT Paragon Technology and Innovation President Commissioner).

Para narasumber akan berbagi pengalaman dan pemahaman mereka terhadap peran perempuan pada bidang nya masing-masing.

Acara yang dihadiri oleh lebih dari 350 peserta ini, tidak hanya terdiri dari sivitas UAI dan YPIA, namun hadir pula peserta dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

Dengan adanya webinar UAI yang bekerjasama dengan Kedutaan Besar Uni Emirat Arab di Indonesia (UEA), UAI berharap dapat membuka cakrawala berfikir perempuan Indonesia untuk terus berkontribusi serta berinovasi untuk kemajuan Indonesia dan dunia.

Sumber

TRIBUNNEWS.COM