Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab disebut banyak pendukungnya karena kesalahan pemerintahan Presiden Jokowi juga.

Jakarta – Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin berpendapat, adanya realitas di mana banyak pihak mendukung dan mengelu-elukan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dikarenakan kesalahan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang membuat kebijakan tidak seluruhnya pro rakyat.

“Saya melihat dari sudut pandang para pendukung-pendukungnya. Itu sebenarnya kesalahan dari pemerintah juga,” kata Ujang saat menjadi pembicara di kanal YouTube Tagar TV dilihat, Rabu, 18 November 2020.

Oleh karena itu tak aneh dan tak heran Habib Rizieq banyak pendukungnya.

Menurut Ujang, sangat diwajarkan apabila rakyat bebas mencari sosok dan figur yang bisa mengaspirasikan kegelisahannya terhadap kondisi terkini bangsa.

Kata Ujang, Rizieq menjadi salah satu tokoh alternatif karena di saat yang sama tingkat kepuasan publik terhadap setahun kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin masih di bawah 50 persen.

“Terbukti dari survei Kompas, Indonesia Political Review (IPR) menunjukkan kepuasan rakyat sangat rendah. Ini sebenarnya yang menjadi dinamika politik tersendiri hingga hari ini. Saya memandangnya seperti itu,” ucapnya.

Ujang melanjutkan, sosok Rizieq sebagai ulama, dari sisi kapasitas keilmuan keagamaannya tentu tidak bisa dianggap remeh. Ditambah, pendukung fanatiknya di Indonesia tidak bisa disebut sedikit.

“Cuma memang dalam konteks politik ini kan dihadap-hadapkan antara Habib Rizieq dengan pemerintah, dengan negara, ini yang menjadi persoalan. Sampai hari ini persoalan itu makin memuncak, itu yang terjadi kepada Habib Rizieq,” ucapnya.

Ujang bilang, bagi para pendukungnya, Rizieq Shihab dipandang sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW. Hal ini yang menjadi daya tarik tersendiri bagi sang pentolan FPI.

“Jadi kalau keturunan nabi ya tentu dianggap mulia, dianggap memiliki keistimewaan tertentu, bagi para pendukungnya. Oleh karena itu tak aneh dan tak heran Habib Rizieq banyak pendukungnya, dan itu sesuatu yang harus kita hargai juga. Itu pilihan pribadi bagi para pendukung-pendukungnya,” tuturnya.

Namun, ia mengingatkan, jika dilihat dalam konteks politik, tentu saja hal ini akan berbeda perspektif. Sebab, Rizieq berdiri konsisten menjadi tokoh oposisi serius yang ada di luar pemerintahan.

“Yang memang keras mengkritik pemerintah (Jokowi) dan di saat yang sama pemerintah atau negara tidak terlalu menerima (kritikan) yang begitu keras yang dilakukan Habib Rizieq Shihab itu,” kata Ujang.

Sumber
Tagar