Rabu (27/3) – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) bekerjasama dengan Program Studi Hubungan Internasioanal dan Program Studi Bahasa Inggris Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) mengadakan acara Asian European Meeting Day (ASEM Day). Acara ini dibuat dalam rangka merayakan hari ulang tahun ASEM yang jatuh pada tanggal 1 Maret 2018. Adapun acara tersebut terbagi dalam 2 kategori, yaitu Cultural and Performance Exhibition dan Talkshow interaktif. Cultural and Performance Exhibition menjadi acara pembuka pada kesempatan kali ini. Tercatat sebanyak 19 negara membuka stand dengan berbagai kuis interaktif yang membuat acara semakin semarak. Bahkan, 3 negara yaitu Vietnam, Korea Selatan, dan India menampilkan kesenian tradisional masing-masing. Tidak lupa, sebagian besar negara peserta membawa makanan khas yang dibagikan secara gratis kepada ratusan mahasiswa yang datang memenuhi lobi UAI.
Selanjutnya, Talkshow interaktif menampilkan beberapa tokoh internasional, seperti Bapak Masni Eriza selaku Direktur Kerjasama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Amerika dan Eropa yang sekaligus memberikan keynote speech yang menggugah, khususnya bagi para pemuda-pemudi penerus Bangsa. Kemudian para pembicara pun juga tidak kalah menarik, pada ASEM Day tahun ini menghadirkan H.E. Mr. Karsten Warnecke (Direktur Eksekutif Asia Europe Foundation), H.E. Mr. Vincent Guerend (Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam), Vania Santoso (Partisipan dari Indonesia pada Pertemuan Puncak Pemimpin Muda ASEF 2018), dan Yasmi Adriansyah, Ph.D (Dosen Program Studi Hubungan Internasional UAI). Adapun tema talkshow sangat menarik bagi kaum milenial, yaitu bagaimana mempromosikan peran pemuda dalam ASEM. Bagaimana pemuda didorong untuk aktif berpartisipasi dalam berbagai forum internasional, termasuk ASEM, dan menjadi salah satu agen perubahan. “I believe connectivity will be highly recommended to make a big partnerships, not necessarily big partnerships but enough to create extraordinary collaboration among the younger generation” ujar Vania, sebagai salah satu participant dari Indonesia di Asef 2018. Keberadaan Vania dalam acara berskala Internasional ini tentu merupakan sebuah pencapaian yang excellent and great example tambah Pak Yasmi menanggapi cerita pengalaman Vania selama menjadi partisipan. Ia juga menjadi inspirasi sendiri bagi setiap generasi muda untuk terus memberikan kontribusi pada dunia dalam mengenalkan Indonesia.
Dengan hadirnya pemuda dalam forum internasional diharapkan dapat mewujudkan jejaring yang luas dan bermanfaat bagi sesama yang selama ini masih menemui sedikit hambatan. Mr. Vincent Dalam pembahasannya di sesi terakhir sebelum sesi tanya jawab menegaskan kembali bahwa siapapun dapat ikut bergabung bersama ASEM kedepanya. Yang harus ditanamkan disetiap generasi muda adalah bahwa ASEM bukanlah organisasi internasional yang tidak mungkin diikuti oleh banyak orang. ASEM adalah wadah untuk mengumpulkan generasi muda berbakat dan bertalenta dan mengkoneksikannya satu sama lain, sehingga dapat bersama berdiskusi memecahkan isu internasional yang ada.
Dengan hadirnya kegiatan ASEM Day tahun ini di UAI, diharapkan dapat menjadi motor penggerak bagi kaum milenial atau pemuda untuk lebih berpartisipasi dan berkontribusi dalam lingkup internasional.