Saat ini dunia sains dan teknologi cukup berkembang pesat. Begitupun dengan ilmu agama yang menjadi dasar dari segala ilmu pengetahuan. Pemahaman mendalam tentang ilmu agama dalam ilmu sains tentu diharapkan agar berjalan sesuai dan tidak menimbulkan kesenjangan.

Dalam hal ini, Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Universitas YARSI, dan Konsorsium Epistemologi Islam menyelenggarakan Kuliah Pakar yang bertemakan “Kajian Al Qur’an dan Neurosains” pada Senin, (01/08) secara online melalui virtual zoom meeting dan live streaming pada akun Universitas Al Azhar Indonesia (https://www.youtube.com/watch?v=pbTb1-Sq_Ag)

Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an beserta doa, kemudian dilanjut dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian, sebelum memasuki inti rangkaian acara, para peserta dan narasumber mendengarkan sambutan dari Rektor Universitas Yarsi, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D.

Dalam sambutannya, Prof. Fasli menyampaikan bahwa kegiatan hari ini merupakan bentuk keimanan terhadap kebesaran Yang Maha Kuasa, dan mengungkap misteri serta peluang yang ada di Al Qur’an dan dicontohkan oleh Para Nabi.

“Kita sebagai ilmuwan muslim, harus mencari kemasalahatan semaksimal mungkin dari sebuah organ tubuh yang diberikan oleh Maha Kuasa, yang ternyata makin jelas dari jenjang kehamilan sampai lansia.” ujar Prof. Fasli.

Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., turut hadir untuk memberikan sambutan.

“Memang saat ini epigenetik dan neurosains itu bidang ilmu yang bisa mempelajari bagaimana perilaku manusia dan peranan doa dalam agama islam memiliki landasan keilmuannya.” tutur Prof. Asep.

Pembukaan secara resmi juga dilakukan oleh Prof. Asep sebelum memasuki peralihan ke moderator yaitu Ahmad Ruslan H. Utomo, Ph.D., selaku Kepala Lembaga Penelitian Universitas YARSI.

Acara dilanjut dengan pemaparan materi oleh Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Prof. dr. Taruna Ikrar, M.D., M.Biomed., Ph.D., Staf Pengajar di Departemen Neurologi FKUI, dr. Pukovisa Prawiroharjo, SpS(K), Ph.D., dan Wakil Rektor V Universitas YARSI, Dr. dr. Endy M. Astiwara, MA., FIIS., CPLHI.

Ditutup dengan kegiatan tanya jawab dengan narasumber dan peserta. Perpaduan antara ilmu agama dan eksplorasi ilmu neurosains diharapkan dapat meningkatkan kulitas hidup manusia seperti peluang memperpanjang umur, dan membuat manusia lebih produktif dimungkinkan jika mengolah ilmu neurosains.