Pada tanggal 20 April, Pusat Bahasa Mandarin Universitas Al Azhar Indonesia dan Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Indonesia menyelenggarakan International Chinese Language Day 2022 di ruang konferensi lantai 2 Universitas Al Azhar Indonesia. Bapak H.E. Lu Kang, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Bapak Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin M.Sc, Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Bapak Prof. dr. Fasli Jalal, Sp.GK., Ph.D., Rektor Universitas YARSI (Mantan Wakil Menteri Kementerian Pendidikan Kebudayaan), Bapak Drs. Murni Djamal, Wakil Presiden Pusat Bahasa Mandarin UAI, Bapak Arifin Zain, Ketua Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin Jakarta, Bapak H.E. Zhou Bin, Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Indonesia, serta seluruh pimpinan Universitas Al Azhar Indonesia terkait hadir dalam acara tersebut. Acara ini dipandu oleh direktur pihak Tiongkok dan Indonesia Pusat Bahasa Mandarin UAI.
Acara tersebut dibuka dengan kata sambutan dari Bapak Feri Ansori, Direktur Pusat Bahasa Mandarin UAI Pihak Indonesia, dengan memberikan pidato tentang Pusat Bahasa Mandarin dalam hal pengajaran bahasa Mandarin dan budaya. Jurusan Sastra Tiongkok UAI bekerjasama untuk menerjemahkan cerita rakyat Indonesia ke dalam bahasa Mandarin, penerbitan buku ini akan membantu masyarakat Tiongkok lebih memahami Indonesia dan meningkatkan persahabatan antara kedua bangsa. Setelah itu, Bapak Asep Saefuddin, Rektor Universitas Al Azhar Indonesia memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Bapak Asep Saefuddin mengatakan bahwa Pusat Bahasa Mandarin UAI telah mencapai hasil yang sangat baik sejak ulang tahunnya yang kesepuluh dan juga memperluas pengajaran bahasa Mandarin ke berbagai daerah di Indonesia. Kemudian Bapak Fasli Jalal, Rektor Universitas YARSI, meninjau Kembali proses pendirian Pusat Bahasa Mandarin di Indonesia, dan memperkenalkan perkembangan pengajaran bahasa Mandarin di Indonesia sejak berdirinya Pusat Bahasa Mandarin.
Mahasiswa Pusat Bahasa Mandarin Universitas Al Azhar Indonesia dengan hati-hati menyiapkan acara dengan karakteristik Tiongkok seperti paduan suara PBM UAI, Taichi, Guzheng, tari dan Opera Peking. Terakhir, Bapak Lu Kang, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, membahas pertukaran budaya antara Tiongkok dan Indonesia dan menantikan prospek perkembangan pertukaran budaya antara kedua negara.