Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) dalam hal ini Program Studi Ilmu Komunikasi berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo), kerjasama yang diusung merupakan penyelenggaraan Webinar Nasional pada Jum’at (10/12) lalu.
Acara yang diadakan secara daring ini mengangkat tema “Kontestasi Literasi Digital dan Budaya Digital” dan dihadiri oleh Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., Dirjen Aptika Kominfo, Semuel A. Pangerapan. Serta narasumber yang hadir terdiri dari berbagai latar belakang baik akademisi maupun praktisi.
“Saya sangat setuju dengan tema yang diangkat pada webinar kali ini, sudah saatnya Indonesia semakin cakap dan paham mengenai literasi digital maupun budaya digital.” Ujar Prof Asep.
Tenaga Ahli Kemenkominfo Bidang Tata Kelola dan Budaya Digital, Donny BU, Dosen UAI dan Pegiat Media, Dr. Yuri Alfrin Aladdin, Dosen UAI dan Japelidi, Soraya, S.Sos., M.Si, dan Dosen Puskakom UAI, Wildan Hakim, M.Si hadir sebagai pembicara pada webinar digital tersebut.
“Infrastruktur dan komunikasi digital merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya, peran pemerintah serta masyarakat harus diiringi dengan edukasi media budaya digital juga.” Kata Donny BU, Tenaga Ahli Kemenkominfo.
Senada dengan itu, Dr. Yuri menjelaskan betapa pentingnya publicity yang sejalan dengan edukasi mengenai literasi digital maupun budaya digital. Kedua bidang ini tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya, maka dari itu penggunaan publisitas akan mendorong pengetahuan mengenai kemajuan digital ini.
Soraya, M.Si juga sepakat bahwa edukasi digital tentu membutuhkan kecakapan untuk menggunakan media digital, dan alat-alat komunikasi. Berdasarkan data survei indeks literasi digital nasional 2020 di 34 provinsi di Indonesia, akses terhadap internet ditemukan kian cepat dan ini merupakan komitmen nyata pemerintah dalam mendukung Indonesia Cakap Digital.
Wildan Hakim, M.Si yang juga dari Pusat Kajian Komunikasi UAI menyampaikan penelitian dan pengembangan komunikasi tentu menyoal tentang budaya dan digitalisasi. Sehingga kolaborasi program penelitian deskriptif akan berkaitan beriringan dengan budaya digital tersebut.
Semoga dengan adanya webinar nasional yang membahas mengenai digital dan budaya, akan semakin memperkuat jaringan komunikasi serta pemaknaan literasi mendalam bagi mahasiswa maupun publik secara luas di waktu yang akan datang.