Jakarta, Beritasatu.com – Baliho para elite politik yang bertebaran di daerah, dinilai sebagai cara konvensional untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas. Namun, dampak pemasangan baliho tersebut tidak akan efektif apabila dilakukan saat pandemi Covid-19.

“Baliho itu cara konvensional untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas,” kata pengamat politik dari Universitas

Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin di Jakarta, Selasa (10/8/2021).

Menurut Ujang, ada dua cara untuk bisa menaikkan elektabilitas, yakni melalui “darat” dan “udara”. Pemasangan baliho dinilai bentuk “serangan darat”, sedangkan pemberitaan di media ialah “serangan udara”.

“Ketika (pemasangan baliho) dilakukan di masa pandemi jadinya tak efektif dan kontraproduktif. Karena rakyat sedang susah,” ujar Ujang.

Diketahui, baliho sejumlah elite politik, seperti Ketua DPR Puan Maharani menuai sorotan. Ujang menilai baliho Puan kemungkinan ikhtiar untuk menggeser elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

“Mungkin-mungkin saja Puan akan menggeser Ganjar,” imbuh Ujang.

 

Sumber

beritasatu.com