TEMPO.CO, Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyebut bahwa partainya membuka diri berkoalisi sejumlah partai di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, salah satunya dengan Partai Amanat Nasional (PAN).
Selain memiliki kesamaan ideologi nasionalis, ujar Hasto, faktor lainnya karena Amien Rais sudah tidak lagi berada di partai berlogo matahari putih itu.
“Dengan PAN kami sangat cocok, terlebih setelah saya mendapat bisikan dari teman-teman PAN bahwa Pak Amien Rais tidak ada lagi. Wah, itu makin mudah lagi membangun kerja sama politik,” ujar Hasto dalam diskusi daring, Jumat, 28 Mei 2021.
Amien Rais sebelumnya mengaku dikeluarkan dari keanggotaan partai karena perbedaan prinsip dan sikap politik. Amien menyebut PAN di bawah kepemimpinan Ketua Umum Zulkifli Hasan berencana bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, sementara ia menolak. Usai keluar dari partai yang didirikannya itu, Amien lantas membentuk Partai Ummat yang dideklarasikan pada 29 April 2021.
Selain dengan PAN, PDIP juga membuka peluang berkoalisi dengan Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Dengan PPP misalnya, kami memiliki sejarah senasib pada zaman orde baru. Dengan PKB, jumlah kepala daerah kami yang berafiliasi dengan NU itu sebanyak 109 orang,” ujar Sekjen PDIP Hasto.
Sejumlah partai sudah mengambil ancang-ancang menyongsong Pemilu dan Pilpres 2024. Wacana-wacana politik pun mulai dilontarkan.
“Semua sedang mengetes dan menguji sejauh mana kemungkinan politik akan terjadi,” ujar Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin ihwal pernyataan partai politik soal Pilpres 2024.
Sumber