Jakarta – Kritik anggota Komisi X DPR RI, Putra Nababan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjadi sorotan publik. Sejumlah pengamat ikut angkat bicara kejadian tersebut.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai ada intensi khusus dari Putra Nababan saat mengkritik postingan Sandi. Menurut Ujang, Putra Nababan juga akan mendapat sensasi dan perhatian publik atas komentarnya.
“Tentu itu juga ada (intensi Putra Nababan cari perhatian). Sambil menyelam minum air. Sekali dayung dua, tiga pulau terlampaui. Artinya sekali kritik perhatian dan sensasi publik itu akan didapatkan,” kata Ujang kepada wartawan, Kamis (28/1/2021).
ebih lanjut, Ujang menilai postingan Sandi telah menyinggung para anggota Komisi I DPR, termasuk Putra Nababan. Namun, ia meminta anggota dewan tidak terbawa perasaan (baper).
“Jadi saling menghargai kerja masing-masing saja. Sandi jangan offside dengan kerjanya. Dan DPR juga tak perlu baperan,” ujarnya.
Ujang juga menilai seorang politikus harus kuat menghadapi segala hal. Termasuk, harus siap menghadapi godaan seperti dalam kejadian ajakan lari Sandiaga Uno.
“Seorang politisi harus lah kuat. Harus siap teradap segala cuaca. Termasuk harus siap jika ada yang ‘menggoda’ soal lari dari Sandi,” ucapnya.
Dihubungi secara terpisah, Founder lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, juga angkat bicara mengenai kejadian itu. Ia justru mempertanyakan hasil polemik yang terjadi antara Putra Nababan dan Sandiaga Uno.
“Jadi ya setelah ini kita lihat ada nggak produk-produk yang dikeluarkan dari pertemuan kemarin itu. Kalau nggak ada ya mereka perbincangannya bukan antara anggota dewan dan menteri. Itu cuma perbincangan antara Putra Nababan dan Sandi Uno,” ujar Henri Satrio.
Menurut Henri Satrio, teguran Putra Nababan ke Sandiaga akan menjadi produktif jika dapat menghasilkan kebijakan atau prodak tertentu. Ia pun kembali mempertanyakan apakah teguran itu akan menjadi teguran produktif atau hanya teguran formalitas belaka.
“Kalau kemarin menghasilkan sesuatu entah itu kebijakan atau prodak. Nah itu tegurannya teguran produktif karena ada hasilnya. Kita tunggu aja. Apakah teguran kemarin berimbas produktif atau hanya teguran selewatan teguran formalitas doang,” tuturnya.
Untuk diketahui, anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Putra Nababan berang dengan Sandiaga Uno karena dia menganggap Sandi memframing anggota Dewan tidak bisa bangun pagi.
Menurut Putra Nababan, Sandiaga lewat akun media sosial Instagram @sandiagauno menuliskan hanya 2 dari 50 lebih anggota Komisi DPR yang menerima ajakan lari pagi. Putra Nababan juga menyebut unggahan itu sudah dihapus.
Putra Nababan juga menilai Sandiaga seharusnya bekerja dan membangun citra sebagai seorang politikus. Bukan membentuk framing negatif mitra kerjanya lewat medsos.
“Sandi harusnya sadar dirinya adalah pembantu Presiden Jokowi. Dia harus berhenti menciptakan sensasi-sensasi politik kosong dengan memberikan bingkai framing negatif terhadap mitra kerjanya, seolah-olah 50 lebih anggota Komisi X tidak bisa bangun pagi dan lari pagi serta tidak mau ikut menyaksikan usaha ekonomi kreatif di Gelora Bung Karno” kata Putra Nababan.
Sumber