Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai wajar saja melihat relawan Covid-19 kecewa dengan Doni Monardo.
Jakarta – Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai wajar saja begitu melihat ada sejumlah relawan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melakukan aksi pengembalian rompi dan ID Card.
Menurutnya, para relawan kecewa dengan Doni Monardo Cs. Mereka merasa telah berusaha sebaik mungkin dalam bertugas namun tak dihiraukan Satgas Covid-19.
Relawan satgas mundur itu wajar karena kecewa.
Diketahui, sejumlah relawan Satgas Penanganan Covid-19 merasa dikhianati Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo. Para relawan tersebut kemudian melakukan aksi pengembalian rompi dan ID Card di Jakarta, 19 November 2020.
Mereka menganggap, Doni telah melakukan kesalahan karena memberikan 20 ribu masker dan hand sanitizer di acara Maulid Nabi dan pernikahan putri pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab beberapa waktu lalu.
“Relawan satgas mundur itu wajar karena kecewa, banyak yang berkerumun tanpa mengindahkan protokol kesehatan,” kata Ujang saat dihubungi Tagar, Kamis, 19 November 2020.
Seperti diketahui, sejumlah relawan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melakukan aksi pengembalian rompi dan ID Card yang digelar di Ballroom Hotel The Media, Jakarta Pusat. Kendati begitu, pihak hotel mengaku tidak tahu menahu terkait aksi tersebut.
Dari pantauan Tagar di lokasi, para relawan akhirnya melakukan aksi di depan hotel The Media. Mereka terlebih dahulu berbaris dan menyanyikan lagu Padamu Negeri sembari melakukan aksi pengembalian rompi.
“Ya kita hari ini karena spontanitas, kita punya rencana dan sebagainya. Kita spontanitas saja. Jadi yang kita lakukan ini spontanitas, kita langsung aksi. Ibaratnya arus dari bawah ini mendesak,” ujar Koordinator Aksi, Abdul Mupid, Kamis, 19 November 2020.
Abdul menyampaikan, yang hadir dalam aksi ini merupakan koordinator-koordinator relawan yang ada di Jabodetabek. Menurut dia, The Media Hotel dipilih menjadi lokasi aksi karena hotel tersebut merupakan tempat berkumpulnya para relawan.
“Karena di hotel ini tempat relawan kita berkumpul,” ucapnya. []
Sumber
Tagar