POJOKSATU.id, JAKARTA – Pengamat Politik Ujang Komarudin mendukung wacana revolusi akhlak yang digelorakan Habieb Rizieq Shihab (HRS).

Pasalnya, masih banyak para pejabat publik dan masyarakat di Indonesia memiliki yang rusak.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu saat dihubungi PojokSatu.di, di Jakarta, Senin (16/11/2020).

“Hal yang positif jika revolusi akhlak itu digelorakan Karena bangsa ini defisit akhlak. Elite dan rakyat kita akhlaknya sudah rusak,” ujarnya.

Kendati begitu, Ujang juga menyayangkan ucapan Imam Besar FPI itu lantaran telah menyebut Nikita Mirzani sebagai l0nt3.

Seharusnya, lanjut dosen Universitas Al-Azhar Indonesia itu, HRS tidak melontarkan panggilan negatif tersebut.

Sebab, tambah Ujang, siapapun orang itu tak bisa menyebut orang dengan panggilan negatif kepada orang lain.

“Itu ucapan pribadi HRS. Saya gak berwenang menilai. Namun siapapun kita, tak boleh menyebut orang lain dengan panggilan negatif,” pungkasnya.

Sebelumnya, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menjelaskan tahapan perubahan revolusi akhlak menjadi jihad fi sabilillah.

Ia mengatakan, perubahan pola perjuangan bisa terjadi apabila kezaliman tidak berhenti padahal ajakan perdamaian sudah digaungkan.

Habib Rizieq menjelaskan, revolusi akhlak merupakan cerminan dari tindakan Nabi Muhammad SAW.

Revolusi jenis ini menawarkan dialog, perdamaian, dan rekonsiliasi kepada musuh. Perang adalah pilihan terakhir apabila tidak menemui titik temu.

“Kalau mereka mau bicara revolusi berdasarkan ajaran nabi, ajaran Islam, Alquran dan sunnah, enggak boleh menutup pintu dialog, menutup pintu perdamainan, mmenutup pintu rekonsiliasi,” ujarnya.

(muf/pojoksatu)

Sumber
POJOKSATU