JAKARTA – Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, Habib Rizieq Shihab (HRS) belum bisa menjadi kekuatan pemersatu di kubuoposisi. Ujang berpendapat, HRS diterima oleh para pendukung-pendukungnya, namun belum tentu oleh kelompok lain.
“Tidak akan mudah menyatukan oposisi,” ujar Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Jumat (6/11/2020). “Jadi HRS belum bisa menjadi kekuatan pemersatu di kubu oposisi. Apalagi saat ini juga oposisinya lemah dan mandul,” ujar Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dikabarkan akan kembali ke Indonesia pada pekan depan. Rencananya, Habib Rizieq tiba di Bandara Soekarno – Hatta, Cengkareng, Tangerang, pada Selasa 10 November 2020 sekitar pukul 09.00 WIB.
Menurut Ujang, jika Habib Rizieq tiba di Indonesia, maka dampaknya bisa ada dua kemungkinan. “Bisa meredam gejolak-gejolak yang ada. Atau bisa saja memperluas skala demonstrasi, yang saat ini dilakukan rakyat dalam menolak RUU Ciptaker,” pungkasnya.
Sumber
SindoNews