JAKARTA – Relawan Joko Widodo (Jokowi) – Ma’ruf Amin tidak semestinya mengintervensi urusan kabinet Indonesia Maju. Sebab urusan reshuffle kabinetsepenuhnya menjadi tanggung jawab dan wewenang presiden.

“Siapapun kita termasuk para relawan sejatinya tak perlu cawe-cawe dan mengintervensi presiden terkait reshuffle kabinet,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Senin (26/10/2020).

Ketua Relawan JokowiMania (JoMan) Immanuel Ebenezer (Noel) sebelumnya mengungkapkan telah merekomendasikan lebih dari lima menteri untuk segera diganti alias direshuffle. Satu dari sejumlah nama yang masuk daftar layak reshuffle itu berinisial P, yang dianggapnya hanya berbisnis dan berpolitik.

“Biar saja Jokowi yang atur reshuffle. Dan relawan mengawal saja. Jokowi punya perangkat untuk bisa menilai menterinya, mana yang baik dan mana yang tidak. Mana yang layak diganti dan mana yang tidak,” kata Ujang.

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini juga menyarankan relawan Jokowi Mania untuk membeberkan siapa menteri inisial P dimaksud. “Buka saja. Tak ada masalah. Biar rakyat tahu. Siapapun menteri yang dituduh itu,” ungkap Ujang.

Penilaian yang sama dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Kawendra Lukistian. Relawan tidak boleh melanggar batas dengan mendikte presiden soal kabinet.

“Relawan boleh memberikan penilaian terhadap kinerja pemerintah tentunya, tapi sangat tidak etis bila mendikte. Ingat akar dari relawan itu adalah kata ‘Rela’ bukan kata ‘paksa’ hehe,” ujar Kawendra Lukistian kepada SINDOnews, Senin (26/10/2020).

Secara khusus Kawendra merasa perlu untuk memperjelas inisial P yang dimaksud relawan Jokowi Mania. Sebab ada banyak menteri dengan inisial P, salah satunya Prabowo Subianto, yang tak lain ketua umum Partai Gerindra.

”Kalau merujuk ke Pak Prabowo, saya rasa mereka salah alamat atau kurang baca. Pak Prabowo bila dilihat dari berbagai survei menteri berkinerja terbaik urutannya di Nomor 1! Artinya paling baik,” kata ketua umum Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) ini.

Sumber
SindoNews