jpnn.com, JAKARTA – Pengamat politik Ujang Komarudin menilai film G 30 S/PKI sangat penting untuk tetap diputar ulang. Ujang mendasari pandangannya pada pendidikan sejarah bagi generasi mendatang, bukan karena adanya permintaan mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo kepada Presiden Joko Widodo, untuk memutar kembali film tersebut. “Film G30 S PKI penting untuk diputar agar tidak melupakan sejarah,” ujar Ujang kepada jpnn.com, Sabtu (26/9).

Dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini mengakui, ada pihak yang memang menilai film tersebut propaganda Orde Baru. Namun, Ujang tidak melihat permintaan Gatot sebagai upaya membangkitkan kembali kejayaan Orde Baru. “Saya kira ini bukan untuk membangkitkan Orde Baru, jadi sekali lagi, memutar kembali film itu agar generasi muda tidak melupakan sejarah,” ucapnya.

Apakah Gatot sedang berupaya menarik simpati kalangan Islam dengan jualan isu PKI, demi 2024? Direktur eksekutif Indonesia Political Review ini menyebut bisa saja memang ada upaya tersebut.

“Bisa saja seperti itu. Di politik kan tak ada yang tak mungkin. Semua serba mungkin,” ucapnya.

Ujang lebih lanjut mengatakan, selama pernyataan Gatot yang menyebut hasil penelusurannya memperlihatkan adanya kebangkitan PKI gaya baru, dapat dipertanggungjawabkan, maka sah-sah digunakan untuk tujuan politik. “Ya kalau isu PKI itu benar, saya kira bisa untuk dagangan di politik. Jadi, bisa saja seperti itu,” pungkas Ujang.(gir/jpnn)

Sumber
JPNN