PR CIREBON – Arief Poyuono yang dibuang dari wakil ketua Partai Gerindra sudah berlalu lebih dari beberapa hari, tetapi ternyata ia masih mendapat sorotan dari para pengamat, termasuk dari Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin.
Tepatnya, Ujang menilai Arief tak lagi cocok dengan skenario yang akan dipakai Partai Gerindra ke depan, sehingga tak heran dia terpental dari elite partai yang dinakhodai Prabowo Subianto tersebut.
“Arief Poyuono mungkin tak terlalu cocok dengan skenario Gerindra ke depan,” ungkap Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin saat dihubungi SINDOnews, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi pada Selasa, 22 September 2020.
Lebih lanjut, Ujang menilai Arief dianggap kerap ‘blunder’ dalam menyampaikan statement ke publik, sehingga dianggap merugikan partai itu.
Bahkan, manuver Arief juga sering membuat kegaduhan di internal Gerindra maupun di ranah publik. Sekalipun dianggap aset berharga, pernyataan-pernyataan Arief banyak merugikan Gerindra.
“AP sebagai aset Gerindra tertutup oleh aset-aset Gerindra yang lain seperti Ahmad Muzani, Dasco, Sugiono, dan lain-lain,” tandas analis politik asal Universitas Al Azhar Indonesia ini.
Sebagai informasi, Arief mengatakan bukan hanya namanya yang tidak lagi masuk elite DPP Partai Gerindra, tetapi ia juga mengaku kembali beraktivitas seperti biasa dan fokus membantu pemerintah dari luar.
“Yang pasti saya kembali ke habitat saya sebagai aktivis buruh, tani, dan nelayan,” demikian pernyataan Arief Poyuono saat ditanya perihal terdepaknya dari jajaran wakil ketua Gerindra.***
Sumber
PR CIREBON