RINGTIMES BALI – Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengungkapkan kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim yang dinilai hanya cerdas dibidang usaha transportasi daring Gojek, namun tidak di Kementerian yang dipimpinnya.

Ujang juga menilai kinerja Nadiem tidak beres atas carut marut pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang merugikan siswa dan orang tua siswa.

“Jika Kementerian tidak dipegang oleh ahlinya, maka tunggulah kehancurannya,” kata Ujang seperti dikutip Ringtimesbali.com dari laman RRI.co.id di Jakarta, Senin (3/8/2020).

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini mendesak agar Nadiem dicopot dari jabatannya, lantaran tidak becus untuk memerdekakan dan mencerdaskan anak bangsa.

“Kaarena itu tak aneh dan tak heran, jika Kemendikbud banyak yang tak jelas kebijakannya,” tegasnya.

Diketahui, kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan melalui daring, atau online, dirasa memberatkan orang tua siswa.

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji menegaskan, banyak masyarakat yang kewalahan menyediakan akses internet bagi anak-anaknya.

Ubaid mengungkapkan, bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, kuota internet masih menjadi barang yang mahal. Masyarakat masih banyak yang tidak sanggup memenuhi kebutuhan akses internet untuk kebutuhan pendidikan anak-anak mereka.***

Editor: Tri Widiyanti Prasetiyo

Sumber: RRI.co.id

Sumber
RingTimesBali