Solopos.com, JAKARTA — Pengamat politik menilai putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, berpeluang maju dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Alasannya, masih cukup waktu bagi Gibran untuk menjadi populer dan meraih dukungan masyarakat. Apalagi, sang ayah Joko Widodo (Jokowi) saat itu dinilai masih punya pengaruh cukup besar.

Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan kemungkinan Gibran ikut dalam Pilpres 2024 sangat terbuka, setelah dirinya terpilih menjadi Wali Kota Solo. Menurut Ujang, dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi.

Dia menjelaskan Pilkada Solo 2020 bisa jadi batu loncatan bagi putra Presiden Joko Widodo tersebut untuk mencapai puncak kariernya.

Ujang memprediksi peluang Gibran maju Pilpres 2024 itu terbuka karena jarak antara pelaksanaan Pilkada 2020 dengan Pilpres 2024 cukup jauh. Dengan demikian, terbentang waktu yang cukup selama empat tahun untuk menaikan popularitas Gibran.

“Bisa disebut begitu, akan berusaha membangun jembatan untuk bisa maju di Pilpres 2024,” kata Ujang, Selasa (28/7/2020), seperti dikutip Bisnis.com.

Pengaruh Sang Ayah Masih Kuat
Dosen di Universitas Al Azhar Indonesia itu menuturkan alasan lain peluang Gibran tersebut. Menurut dia, saat Pilpres 2024 mendatang Joko Widodo masih menjabat sebagai presiden. Dalam konteks itu, Ujang berpendapat Jokowi masih berpengaruh.

“Hal ini diperkuat dengan pengaruh mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih akan sangat kuat pada saat pelaksanaan hajatan lima tahunan rakyat Indonesia tersebut,” kata dia.

Pada 2014 lalu elektabilitas Jokowi sangat kuat sehingga bisa mengantarkan Jokowi menjadi presiden.

Meski begitu, langkah Gibran untuk turut meramaikan kontestasi Pilpres 2024 akan sangat berat. Hal itu karena kondisinya berbeda saat Jokowi maju di Pilpres 2014 lalu.

“Di Pilpres 2014 yang lalu ada Jokowi efek. Sepertinya di Pilpres 2024 tak akan ada Gibran efek,” pungkas Ujang.

Diberitakan sebelumnya, putra Jokowi, Gibran, dipastikan mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP untuk maju sebagai calon wali kota Solo bersama calon wakil wali kota Teguh Prakosa.

Rekomendasi itu cukup mengejutkan karena sebelumnya DPC PDIP Kota Solo justru mengajukan nama Achmad Purnomo, Wakil Wali Kota Solo, dan Teguh. Padahal, duet Purnomo-Teguh diklaim didukung seluruh PAC di Solo.

Sumber
Solopos