Jakarta, law-justice.co – Kekisruhan dalam internal Partai Berkarya diduga kuat bagian dari operasi penguasa untuk mengurangi pengaruh Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto). Hal itu disampaikan Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.

Kata dia, meski tidak memiliki kursi di parlemen, namun Partai Berkarya memiliki dana yang cukup besar dari Tommy Soeharto. Apalagi kata dia, saat pilpres 2019 lalu, Tommy habis-habisan mendukung Prabowo-Sandi, rival Presiden Joko Widodo saat itu.

“Kemungkinan operasi senyap untuk melemahkan Tommy bisa saja terjadi. Hal yang biasa terjadi dalam dunia politik dan dunia spionase. Kita tahu, partai berkarya waktu Pilpres ikut Prabowo. Dan ada di luar pemerintahan,” ujarnya seperti melansir tagar.id, Minggu 12 Juli 2020 kemarin.

Kata dia, hal serupa pernah dialami Amien Rais yang harus rela menanggalkan pengaruhnya di Partai Amanat Nasional (PAN).

Amien kata dia, mengalami kekalahan telak saat mengusung Mulfachri Harahap menjadi calon ketua umum PAN pada Kongres yang digelar di Kendari, Februari lalu.

Selain itu kata dia, dualisme yang menerpa pada kepengurusan Partai Golkar dan PPP pada 2015 lalu juga menjadi bukti penguasa berupaya untuk mempreteli oposisi.

“Kita tahu juga, Amien Rais yang kritis terhadap pemerintah digusur melalui pengurus PAN hasil kongres Kendari. Golkar, PPP. PAN kemarin, saat ini Partai Berkarya,” katanya.

Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, didampingi Sekjen Berkarya, Priyo Budi Santoso, dan sejumlah kader membubarkan helatan Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Partai Berkarya yang dihelat Presidium Penyelamat Partai Berkarya atau P3B.

Tommy Soeharto meminta kepada Munaslub ilegal yang digelar di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, pada Sabtu 11 Juli 2020 itu, dibubarkan dan seluruh pesertanya diperintahkan untuk meninggalkan area acara.

“Tentunya kita harus melakukan pendekatan yang persuasif, tidak anarkis, dan jaga kebaikan citra partai di manapun, khususnya di hotel ini,” ujar Tommy, Sabtu, 11 Juli 2020 lalu.

Disisi lain, Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso, mengatakan bahwa kehadiran Tommy Soeharto sebagai Ketua Umum Partai ke lokasi Munaslub juga didampingi oleh perwakilan Dewan Pengurus Wilayah Partai se-Indonesia.

Tujuannya adalah membubarkan acara Munaslub tersebut, karena dinilai diselenggarakan oleh kelompok ilegal yang telah diberhentikan dari kepengurusan partai.

Sumber
Law Justice