Inisiatifnews.com – Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin meminta kepada para partai politik (parpol) untuk bisa lebih responsif terhadap keinginan masyarakat khususnya di dalam setiap pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada).

Ia mengharapkan agar jangan sampai partai politik justru memaksakan memajukan calon kepala daerah yang bertentangan dengan keinginan masyarakat.

“Jika pembangunan memang gagal di daerah tersebut dan masyarakat juga banyak yang menolak, maka yang harus dilakukan oleh partai politik adalah tidak mengajukan kembali bupati maupun wakil bupati yang bermaksud maju lagi dalam pemilihan berikutnya,” kata Ujang kepada wartawan di Jakarta, Selasa (16/6/2020).

Hal ini dikatakan Ujang, menyikapi aspirasi sebagian masyarakat Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku, yang menolak Abdul Mukti Keliobas dan Fachri Husni Alkatiri maju sebagai calon bupati (cabup) pada pemilukada serentak tahun 2020 ini.

Seperti diketahui, Abdul Mukti dan Fachri Husni adalah Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur yang menang dalam pemilukada 5 tahun lalu. Menurut salah seorang masyarakat SBT yang ada di Jakarta, selama kepemimpinan Abdul Mukti dan Fachri Husni tidak ada keberhasilan dan melakukan kemajuan apa pun di SBT.

“Janji dan program yang dulu mereka sampaikan, tidak terwujud kecuali hanya pemanis saja dalam kampanye. Pembangunan infrastruktur, mewujudkan 5.000 lapangan kerja dan menyediakan pasokan air bersih dan listrik, hanya merupakan program imajiner (angan-angan) yang ditawarkan kepada masyarakat semasa kampanye,” ujar dia.

Dia kemudian mengutip hasil survey Bappeda Kabupaten SBT yang bekerjasama dengan Universitas Hasanudin tentang kepuasan publik. Hasilnya, terdapat 70 persen lebih masyarakat di Kabupaten SBT yang menganggap bahwa Pemerintah Kabupaten SBT yang dipimpin Mukti Keliobas saat ini tidak berhasil melakukan kemajuan apapun.

Dia mengaku kesal dan kecewa atas kinerja Abdul Mukti dan Fachri Husni. Lebih khusus dia menyoroti kinerja Wakil Bupati Fachri Husni Alkatiri selama empat tahun terakhir Fachri selalu menyatakan tidak punya wewenang dalam menjalankan tugas sebagai wakil bupati.

Ironisnya, dalam sebuah acara, saat menyampaikan visi misinya, Fachri justru membeberkan kebobrokan kinerja Bupati Abdul Mukti Keliobas. Hal ini menjadi pertanyaan, karena kebobrokan yang dimaksud justru ikut menunjukkan kebobrokan sendiri.

“Kegagalan Bupati, juga kegagalannya sebagai wakil bupati, karena dia juga ikut di dalamnya. Fachri Husni Alkatiri kami anggap gagal sebagai Wakil Bupati Seram Bagian Timur,” tambah dia.

Karena itu dia berharap, partai politik tidak mengeluarkan rekomendasi kepada kedua cabup itu karena mereka sudah gagal menjalankan tugasnya membangun SBT.

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Ujang Komarudin mendorong partai politik untuk mencari kader lain yang berprestasi dan mumpuni untuk bisa membangun rakyat dan daerah.

“Dan jangan paksakan mendorong bupati atau wakil bupati yang tidak berprestasi untuk maju lagi. Harusnya ganti dengan kader lain yang bagus. Jangan memaksakan mendorong calon yang tak bagus kinerjanya,” imbuh dosen di Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta ini.

Sumber
Inisiatif