AKURAT.CO, Pengamat Hukum Pidana Universitas Al Azhar, Suparji Ahmad menilai bahwa asumsi adanya politisasi dan dramatisasi dalam kasus Novel Baswedan memiliki cukup alasan.
Suparji mengatakan bahwa alasan asumsi tersebut muncul dapat dilihat mulai dari masuknya kasus itu dalam isu debat calon presiden 2019-2024 kala itu.
“Ya, asumsi itu cukup beralasan karena kasus ini sering jadi perdebatan politik bahkan sampai debat presiden. Selain itu juga menjadi komoditi perdebatan elit politik,” kata Suparji kepada AKURAT.CO, Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Suparji menjelaskan bahwa tim investigasi yang dibentuk pemerintah waktu itu juga salah satu kesimpulannya adalah Novel disiram dengan air keras dan ada campur tangan elit politik.
“Karena menangani kasus highprofile yang tentunya tidak sepi dari peran elit politik,” ujarnya.
Bahkan, Suparji berpendapat dramatisasi dalam kasus Novel Baswedan tidak akan berhenti sampai disini saja dan bakal terus berlanjut.
“Ceritanya panjang, 3 tahunan dan pelakunya (aktor intelektualnya) belum terungkap sehingga masih menyisakan drama lagi,” jelasnya.
Sumber
Akurat