Jakarta (20/08)- Selasa kemarin, Universitas Al Azhar Indonesia menggelar acara International Council for Small Business (ICBS) yang dilaksanakan di Auditorium Arifin panigoro lantai 3. Acara yang membahas ruang lingkup bisnis ini juga turut menghadirkan berbagai pembicara hebat yang pakar di bidangnya, yaitu : AAGN Puspayoga (Minister of Cooperation and SME of Republic of Indonesia), Prof. Dr. Ir Asep Saefuddin M.Sc., (Rector of Al Azhar Indonesia University), Ahmed Usman (President of International Council of Small Business (ICBS) & CEO of Chrome Egypt), Hermawan Kertajaya (Chairman ICBS of Indonesia & president of Asian Council for Small Business (ACBS) & Founder of Markplus Inc), Prof. Ki Chan Kim (Past President of ICSB Global & Professor of Business Managemet, Catholic Univeristy of Korea), Joseph Lumban Gaol (CEO of Axiata Digital Service of Indonesia), Dr.Ari Syahriar DIC (Vice Rector on Innovation, Entrepreneurship and Innovation UAI) dan Hanny Nurlatifah (Director on Innovation Management and Program UAI). Selama seminar berlangsung, acara ini mengangkat empat topik umum dalam dunia bisnis yaitu : Entrepreneur Peace, Muslimpreneur : The Future of Entrepreneur, Humane Entrepreneurship Approach in Entrepreneur Development dan Digital innovation ini Entrepeneur Coaching. Acara yang berlangsung sejak pukul 8 pagi ini, juga turut dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi yang ada.
Kehadiran platform digital menambah pergerakan bisnis digital maupun non digital menjadi sangat cepat. Teknologi menghantarkan berbagai cara baru untuk membuka bisnis sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit. Ahmed Usman membagikan pengalamanya dalam menggeluti dunia bisnis selama ini. Menurutnya menjadi seorang wirausahawan bukan hanya perihal mendapatkan sebanyak banyaknya keuntungan, namun juga bagaimana untuk terus belajar, karena menurutnya kunci wirausahawan adalah dengan terus belajar “Saya adalah wirausahawan, bukan peneliti. Tapi tujuan utama saya bergabung dengan ICSB adalah untuk belajar. Karena sebagai wirausahawan, jika kamu tidak belajar maka kamu mati,” ujar Ahmed. Kehadiran teknologi masa kini menurut Ahmed Usman telah membuka peluang besar bagi anak muda untuk menciptakan bisnis yang luar biasa, namun yang banyak disayangkan adalah tidak semua generasi muda memiliki kemampuan mengolah keuangan yang baik, sehingga kerap mengancam kemajuan bisnis mereka kedepannya. Ahmed juga mewanti-wanti para generasi muda untuk tidak pernah puas dalam belajar memahami kondisi pasar “Banyak anak muda yang memulai bisnis dan puas dengan ide mereka yang cemerlang, tapi mereka tidak memahami bagaimana cara bekerjanya pasar. Walaupun Anda menciptakan sesuatu dan Anda berpikir ide tersebut adalah ide terbaik di dunia, tapi tidak ada yang menyukainya, ya Anda gagal. Banyak yang memiliki ide cemerlang tapi tak dapat meraih pasaran, karena mereka hanya memiliki ide yang cemerlang, bukan ide yang bertahan di jangka panjang,” terangnya.
Teknologi yang hadir tak semerta menjadikan segalanya mudah untuk menciptakan bisnis, namun juga bisa menjadi ancaman bagi generasi yang menghadapi kerasnya persaingan digital bisnis masa kini. Pesan Ahmed untuk generasi muda masa kini adalah untuk tidak melupakan pentingnya pendidikan bagi masa depan dirinya maupun bisnis yanh dimilikinya. Ditutup dengan sesi tanya jawab dan pemberian kenang kenangan oleh Rektor Universitas Al Azhar Indonesia kepada pembicara, acara yang bertemakan “International Lecture on Innovation” ini berhasil memberikan wawasan baru mengenai bisnis internasional bagi seluruh peserta yang hadir.